PRAKTIKUM
PEMULIAAN TANAMAN
(PENGENALAN
ALAT UNTUK PENYILANGAN)
OLEH:
KELOMPOK
10
ARIFIN
YONNY GULTOM
AMIR
FRANKY SIMAMORA
DIRGA
OKTA FIANDA
SITI
AISAH
YUSNI
DANIATI
AGROTEKNOLOGI-B
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
RIAU
PEKANBARU
2015
PERSILANGAN
TANAMAN
Salah satu upaya yang
perlu kita lakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan penggunaan
bibit unggul. Sifat bibit unggul pada tanaman dapat timbul secara alami karena
adanya seleksi alami karena adanya seleksi alam dan dapat juga timbul karena
campur tangan manusia melalui kegiatan manusia melalui kegiatan pemuliaan
tanaman.
Pemuliaan tanaman pada dasarnya
adalah kegiatan meilih atau menyeleksi dari suatu populasi untuk mendapatkan
genotype tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul yang selanjutnya akan
dikembangkan dan diperbanyak sebagai benih atau bibit unggul. Namun demikian,
kegiatan seleksi tersebut seringkali tidak tidak dapat langsung diterapkan ,
karena sifat-sifat keunggulan yang dimaksud tidak seluruhnya terdapat pada
suatu genotype saja, melainkan terpish pada genotype yang lainnya. Misalnya,
suatu genotype yang mempunyai daya hasil yang tinggi tapi rentan terhadap
penyakit, sedangkan genotype yang lainnya memiliki sifat-sifat lainnya
(sebaliknya). Jika seleksi diterapkan secara langsung maka kedua sifat unggul
tersebut akan selalu terpisah pada genotype yang berbeda. Oleh sebab itu untuk
mendapat genotype yang baru yang memiliki kedua sifat unggul tersebut perlu
dilakukan penggabungan melalui rekombinasi gen, yaitu salh satunya dengan
persilangan.
Persilangan merupakan salah satu cara untuk
menghasilkan rekombinasi gen. secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara
memindahkan tepung sari kekepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai
tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri (self pollination crop) maupun pada tanaman yang menyerbuk
silang (cross polnation crop) agar terjadi penyerbukan dan
pembuahan. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari kekepala putik. Sedangkan
pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Dimana penyerbukan
itu sendiri dapat terjadi secara alami ataupun secara buatan yang dilakukan
oleh pemulia tanaman. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pemulia
tanaman mengenai teknik
persilangan
itu sendiri maupun pada pengetahuannya akan
bunga, misalnya : struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar,kapan
bunga betina siap menerima bunga jantan (tepung sari) dan type penyerbukan yang
seperti apa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan persilangan
buatan, yaitu:
1. Periode
bunga tetua jantan dan betina
Pengaturan waktu tanam
yang perlu dilakukan sedemikian rupa sehingga saat keluarnya bunga hamper
serentak antara kedua tetua yang disilangkan.
2. Waktu
emaskulasi dan persilangan.
Pemulia tanaman dalam
melakukan teknik penyilangan secara buatan tentunya tidak dapat melakukan
penyilangan tanpa adanya alat-alat kerja yang mendukung keberhasilan suatu
penyilangan itu sendiri. Maka dari itu perlu dilakukannya pengenalan alat-alat
apa saja yang digunakan dalam teknik penyilangan secara buatan.
KEGIATAN
PRAKTIKUM
Praktikum pengenalan
alat untuk penyilangan dilakukan pada hari Kamis, 10 Desember 2015 pukul 06.30
WIB di Unit Pelayanan Teknis (UPT) kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Riau. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pengenalan alat yang
digunakan untuk teknik penyilangan secara buatan. Adapun alat alat untuk
penyilangan yang diperkenalkan oleh asisten pemuliaan tanaman adalah sebagai
berikut:
- Kertas label, digunakan untuk memberi label berupa keterangan nama, kelas, dan tanggal penyerbukan dilakukan pada tanaman atau bunga yang telah selesai disilangkan.
- Cutton but, digunakan untuk mengambil serbuk sari yang sudah matang dari bunga jantan untuk diserbukan kekepala putk bunga betina.
- Kertas sungkup, digunakan untuk membunngkus bunga yang telah selesai disilangkan agar bunga terhindar dari semua gangguan yang dapat menyebabkan kegagalan dalam penyilangan, serta menjamin penyerbukan yang telah dilakukan agar tidak ditempeli serbuk sari lagi dari bunga lain.
- Gunting, digunakan kegiatan emaskulasi dan kastrasi. Dimana emaskulasi adalah pembuangan bagian-bagian yang tidak diperlukan dalam penyilangan seperti ranting atau daun yang berada disekitar bunga yang akan disilangkan. Sedangkan kastrasi adalah pembuangan atau pemotongan stamen pada bunga betina yang akan diserbuki.
- Pinset, digunakan untuk menjepit bagian-bagian yang akan dipotong agar pemotongan bagian-bagian tersebut tepat sasaran dan tidak mengganggu bagian yang lain.
- Selotipe, digunakan untuk merekatkan kertas sungkup yang telah dipasangkan pada bunga yang disilangkan agar sungkup lebih rapat dan bunga benar-benar terlindungi dari segala gangguan.
Setelah
pengenalan alat selesai, perlu juga diketahui langkah-langkah dalam melakukan
penyilangan tanaman. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam
penyilangan adala sebagai berikut :
1. Persiapkan
alat dan bahan.
2. Ketahui
morfologi bunga/tanaman terlebih dahulu apakah monosious atau diseous.
3. Tentukan
bunga tetua jantan dan bunga betina.
4. Lakukan
emaskulasi dan kastrasi dengan menggunakan gunting dan pinset pada bunga betina
yang akan diserbuki.
5. Ambil
bagian atau serbuk sari dari tetua jantan dengan menggunakan cutton but.
6. Taburkan
serbuk sari di atas kepala putik bunga betina, dan pastikan serbuk sari
benar-benar jatuh di atas kepala putik.
7. Setelah
selesai menaburkan serbuk sari, tutup bunga dengan menggunakan sungkup secara
hati hati dan rekatkan bagian bawahnya dengan menggunakan selotip.
8. Beri
label bunga yang telah selesai disilangkan.
Bunga betina yang baik
untuk penyilangan adalah bunga yang masih kuncup. Pembukaan sungkup dilakukan
setelah seminggu dilakukan penyilangan. Keberhasilangan penyilangan yang telah
dilakukan bisa dilihat pada bunga betina yang disilangkan tadi dengan tanda
bunga tersebut ukurannya agak membesar dari ukuran semulanya. Namun tidak semua
penyilangan tanaman yang kita lakukan selalu berhasil, kegagalan dalam
melakukan penyilangan bisa saja selalu terjadi. Hal ini bisa saja diakibatkan
oleh pemulia tanaman itu sendiri dan bisa juga karena faktor lingkungan yang
tidak mendukung untuk terjadinya penyerbukan. Seperti hujan, angin, dan
lain-lain.
DATA PENGAMATAN TINGGI TANAMAN DAN
JUMLAH DAUN TANAMAN KEDELAI
Hari :
Kamis
Tanggal :10
Desember 2015
Pengamatan tinggi tanaman ini dilakukan setelah semingggu
masa tanam, diukur menggunakan penggaris dari pangkal batang sampai ujung
batang. Berikut hasil pengamatan yang kami dapatkan.
No
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
1
|
7,5 cm
|
4 helai
|
2
|
7,9 cm
|
4 helai
|
3
|
5,3 cm
|
3 helai
|
4
|
7,2 cm
|
4 helai
|
Sumber :
Allard, R.W.2002.
Principles of Plant Breeding. Bina Aksara. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar