Minggu, 20 Desember 2015


PRAKTIKUM PEMULIAAN TANAMAN
PENYILANGAN TANAMAN TERONG (Solanum melongena L)

OLEH:

KELOMPOK 10

ARIFIN YONNY GULTOM
AMIR FRANKY SIMAMORA
DIRGA OKTA FIANDA
SITI AISAH
YUSNI DANIATI

AGROTEKNOLOGI-B



JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU 
PEKANBARU

2015



PERSILANGAN
TANAMAN TERONG (Solanum melongena L)

Persilangan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan rekombinasi gen. secara teknis, persilangan dilakukan dengan cara memindahkan tepung sari kekepala putik pada tanaman yang diinginkan sebagai tetua, baik pada tanaman yang menyerbuk sendiri (self pollination crop) maupun pada tanaman yang menyerbuk silang  (cross polnation crop) agar terjadi penyerbukan dan pembuahan. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari kekepala putik. Sedangkan pembuahan adalah bergabungnya gamet jantan dan gamet betina. Dimana penyerbukan itu sendiri dapat terjadi secara alami ataupun secara buatan yang dilakukan oleh pemulia tanaman. Keberhasilan persilangan sangat ditentukan oleh pemulia tanaman mengenai teknik persilangan itu sendiri maupun pada pengetahuannya akan  bunga, misalnya : struktur bunga, waktu berbunga, saat bunga mekar,kapan bunga betina siap menerima bunga jantan (tepung sari) dan type penyerbukan yang seperti apa.
Terong merupakan tanaman jenis perdu yang umumnya setahun (annual). Terong yang merupakan famili solanaceae atau nama latinnya solanum melongena.  Terong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Tinggi pohon terung 40-150 cm, memiliki daun dengan ukuran panjang 10- 20 cm dan lebar 5-10 cm, bunga berwarna putih hingga ungu dengan lima mahkota bunga. Berbagai varietas terong tersebar luas di dunai, perbedaannya terletak pada bentuk, ukuran, dan warnanya. Terong merupakan jenis tanaman yang memiliki kedekatan dengan tanaman kentang, tomat, dan paprika. Buahnya biasanya dijadikan sayur-sayuran yang bernilai gizi tinggi. Warna bunganya antara putih hingga ungu. Batang berkayu, berbentuk silindris, percabangan simpodial, batang muda berambut halus berwarna ungu. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh cabang condong ke atas. 
Daun tunggal, bertangkai silindris (panjangnya 0,5-2,5 cm), letak tersebar. Helaian daun bentuknya bulat telur, ujung tumpul, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 1,5-12 cm, lebar 1-5 cm, berwarna hijau. Terong merupakan tanaman yang dapat menyerbuk sendiri ataupun menyerbuk silang, hal ini dikarenakan bunga terong tidak mekar secara serempak.

KEGIATAN PRAKTIKUM
Teknik Persilangan (Hibridisasi buatan) Terung Ungu

            Praktikum penyilangan tanaman terong dilakukan pada hari Jumat, 18 Desember 2015 pukul 06.30 WIB di kebun tanaman terong Unit Pelayanan Teknis (UPT) kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau.
            Pada praktikum persilangan ini, kami melakukan praktikum gabungan dengan kelas lain. Hal ini dikarenakan keterbatasan bahan yang akan digunakan dalam hal ini bahan yang akan digunakan adalah bunga terong ungu dan putih. dimana bunga yang di pakai  untuk persilangan ini adalah bunga yang masih kuncup calon bunga betina, dan bunga jantan yang serbuk sarinya sudah matang. Sedangkan pada kebun tanaman terong tersebut jumlah bunga yang masih kuncup tidak cukup banyak jika penyilangan dilakukan setiap kelompok, maka dari itu praktikum ini dilakukan secara gabungan dan setiap persilangan dilakukan oleh beberapa kelompok. Kelompok 10 bergabung dengan kelompok 9, 11, dan 12. Adapun langkah-langkah persilangan yang kami lakukan adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Proses ini meliputi :
ΓΌ  Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat melakukan persilangan terung (gunting, pinset, cutton but, kertas sungkup, selotip, dan kertas label)
  •  Mengetahui morfologi terung dan reproduksi terung 
  •  Pemilihan tetua betina dan tetua jantan yang ingin disilangkan, bunga yang dijadikan tetua betina ialah bunga yang masih kuncup dan belum mekar, tujuannya agar bunga yang akan dijadikan tetua betina belum mengalami penyerbukan dengan serbuksari yang lain.  kami memilih bunga yang berwarnga ungu sebagai tetua betina, dan bunga yang berwana putih sebagai tetua jantannya.bunga jantan yang dipilih adalah bunga yang belum mekar secara sempurna, sehingga serbuk sari masih terjamin ada.

Gambar 1. Bunga calon tetua betina 



2. Emaskulasi
Yaitu Pembersihan/ pembuangan bagian tanaman yang ada disekitar bunga betina yang akan dikastrasi dari kotoran, serangga, kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai, organ tanaman lain yang menggangu persilangan, serta pembuangan mahkota dan kelopak bunga terong. Alat yang digunakan ialah pinset dan gunting, mula mula kami membuka kelopak bunga dengan menggunakan pinset, kemudian menggunting bagian kelopak bunga tersebut, dapat dilihat dari gambar dibawah ini.

 
Gambar 2. Proses emaskulasi pada tanaman terong

3. Kastrasi
            Kastrasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina yang akan disilangkan dengan menggunakan pinset. Dalam melakukan kastrasi harus hati hati, karena bisa saja melukai kepala putik bunga betina.
Gambar 3. Kastrasi pada bunga terong
 4. Mengambil serbuk sari
            Yaitu kegiatan mengambil serbuk sari dari tetua jantan yang telah dipilih sebelumnya. Pada praktikum ini alat yang digunkan untuk mengambil serbuk sari adalah pinset.
Gambar 4. Proses membuka Stamen

5. Penyerbukan
Yaitu meletakkan serbuk sari yang telah diambil dari tetua jantan kekepala putik tetua betina. Lakukan dengan hati-hati supaya tidak terjadi luka pada kepala putik, agar tidak terinfeksi penyakit.
Serbuk sari di ambil dari bunga tetua jantan (warna putih). untuk mendapatkan serbuk sari dari bunga jantan terong, dilakukan dengan cara membuka stamen pada bunga jantan tersebut dan mengambil serbuk sari yang berada di dalamnya. Kami menggunakan pinset untuk membuka stamen bunga jantan terong tersebut, kemudian serbuk sari yang sudah didapat langsung kami serbuki di atas kepala putik bunga betina dengan cara mengoleskan stamen bunga jantan yang sudah dibuka tadi kebagian kepala putik bunga betina, penyerbukan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan pastikan serbuk sari yang ditaburkan tersebut jatuh tepat di atas kepala putik.
Gambar 5. Penaburan serbuk sari

6. Pemasangan Sungkup (isolasi)
Isolasi adalah kegiatan menutup bunga tetua betina yang telah dilakukan persilangan dengan menggunakan kertas sungkup atau sejenisnya, dengan tujuan agar serbuk sari dari tanaman yang lain tidak menempel pada putik tetua betina yang disilangkan.
Gambar 6. Pemasangan sungkup
7.  Isolasi dan Pelabelan
            Setelah di pasang sungkup kemudian diberi isolasi untuk merekatkan kertas sungkup yang telah dipasangkan pada bunga yang disilangkan agar sungkup lebih rapat dan bunga benar-benar terlindungi dari segala gangguan. Setelah itu di beri label nama kelompok, dan tanggal melakukan penyerbukan.
Gambar 7. Bunga yang telah selesai disilangkan


Sumber :

Nasir.M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Tanto. 2002. Pemuliaan Tanaman dengan Hibridisasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Dwi, Ani. 2003. http://forumpetanisukses.blogspot.co.id/2013/11/teknik-penyerbukan-terung.html. di akses tanggal 19 Desember 2015









Tidak ada komentar:

Posting Komentar